Jumat, 23 April 2010

Jahe

Assalamualaikum WW,


Hai kawan, jumpa lagi dengan saya, ibu rumah tangga yang hobbi berat dengan tanaman herbal he...he... he...
Hari ini saya ingin berbagi ilmu tentang Tanaman Jahe .

Jahe sudah sangat familiar di kehidupan kita sehari-hari sebab jahe biasa kita gunakan sebagai pelengkap bumbu dapur dan juga sebagai minuman penghangat tubuh. Coba siapa yang tidak kenal dengan sirup jahe yang rasanya hangat dan dapat menyembuhkan suara kita yang serak atau hilang. (ini penting banget bagi penyanyi lho he..he..).  Juga minuman STMJ (susu telor madu jahe) yang biasa di jual di warung-warung pinggir jalan ataupun di restoran dan hotel mewah sebagai minuman yang dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh kita dan menghilangkan pegal-pegal atau capek-capek setelah lelah bekerja seharian..
Rimpang jahe memang secara turun temurun sering digunakan untuk mengobati berbagai masalah kesehatan. Untuk mengetahui apa saja dan sejauh mana kebenaran jahe sebagai obat tradisional, yook sama-sama kita mengenal jahe secara lebih mendalam.

Mengenal Tanaman Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
------------------------------------------------------------------------
Tanaman jahe yang bernama latin , Zingiber officinale Rosc., berasal dari India dan Cina. Zingiber mempunyai arti "tanduk" karena rimpang jahe memang berbentuk seperti tanduk atau cula badak.

Tanaman Jahe di daerah Aceh disebut dengan Halia, masyarakat Minangkabau biasa menyebutnya dengan si Padeh atau sipodah, di Jawa, Madura, maupun masyarakat Sasak menyebutnya dengan Jahe, Jae atau jhai. Sedangkan masyarakat Bima menyebutnya dengan reja, adapun orang Sumba menyebut dengan Alia.

Tanaman Jahe termasuk dalam famili Zingiberaceae yang mempunyai  batang semu tegak. dengan tinggi antara 30 cm - 1 meter. Batang jahe berbentuk bulat kecil yang terbalut oleh pelepah daun dan memiliki tekstur kasar. Daun jahe letaknya berseling, berbentuk lanset , lunak dengan panjang antara 10-25 cm dan lebar 1,5 - 2 cm. Tepi daun jahe rata, ujungnya runcing dengan pangkal tumpul dan berwarna hijau. Bunga jahe berupa malai yang tersembul di permukaan tanah dengan mahkota bunga berbentuk tabung berwarna kuning kehijauan.

Tumbuhan jahe dapat diperbanyak dengan rimpangnya. Jahe tumbuh dengan baik di daerah tropis atau subtropis dengan ketinggian tempat 300-900 m diatas permukaan laut dengan curah hujan 2500-400 mm/tahun. Jenis tanah yang disukai adalah latosol, andosol dan regosol yang gembur.
Berdasarkan ukurannya, jahe terdiri dari 3 jenis, yaitu  :
  1. Jahe putih besar yang biasa disebut dengan jahe badak atau jahe gajah, yang memiliki ciri fisik berumbi besar serta gemuk dengan rasa yang tidak terlau pedas, jika dibelah rimpangnya berwarna kuning.
  2. Jahe putih kecil biasa disebut jahe emprit, yang memiliki ciri fisik berumbi agak pipih dengan ukuran  yang lebih kecil daripada umbi jahe gajah, namun memiliki rasa yang lebih tajam (pedas) daripada jahe gajah. 
  3. Jahe merah,  yang memiliki ciri fisik berumbi kecil dengan warna merah dan memiliki rasa yang sangat pedas.
Bagian yang digunakan dari tumbuhan jahe adalah rimpang jahe. Rimpang Jahe Gajah biasa dipakai untuk bumbu dapur dan industri makanan dan minuman, sedangkan jahe emprit dan jahe merah digunakan untuk campuran obat dan jamu tradisional.

Kandungan Kimia dan efek farmakologi
-----------------------------------------------  
Hernani dan Mono Rahardjo, dalam bukunya yang berjudul "Tanaman berkhasiat Antioksidan" mengatakan bahwa kandungan kimia dari rimpang jahe adalah senyawa fenolik seperti shogaol dan gingerol, seskuiterpen zingiberen, zingiberol, kurkumen, sesquiphellandren, zingeron, 6-dehidrogingerdion, gingerglikolipid dan asam organik (asam laurat, palmitat, oleat, linoleat dan stearaf), Vitamin A yang terkandung dalam jahe sebanyak 30 IU dan Vitamin C 4 mg. Selain itu  menurut Drs. Bambang Mursito, Apt., M.Si.,  dalam bukunya yang berjudul "Ramuan Tradisional untuk Pelangsing Tubuh" jahe juga mengandung minyak damar, yang terdiri  dari zingeron  20-60% pati, damar, asam-asam organik, asam malat, asam oksalat dan gingerin.

Prof.H.M.Hembing Wijayakusuma, dalam bukunya yang berjudul "Penyembuhan dengan Jahe" mengatakan sifat kimiawi dari jahe adalah hangat, tidak beracun, berbau khas aromatik, pemberi aroma pada masakan, stimulan, melancarkan sirkulasi darah, peluruh kentut (carminative), peluruh keringat (diaforetik), peluruh dahak (expectorant), anti batuk (antitussive), antimuntah (antiemitic), antiseptik, antiradang (antiinflamatory), menurunkan kolesterol.
Dalam bukunya tersebut diatas Drs. Bambang Mursito, Apt., M.Si, menulis bahwa Efek farmakologi dari rimpang jahe adalah sebagai antiinflamasi.  Selain itu beliau menyatakan bahwa pemberian oral serbuk dari rimpang jahe pada penderita rematik dan penyakit musculoskeletal dilaporkan telah menurunkan tingkat rasa sakit dan pembengkakan. Suatu penelitian di Cina melaporkan bahwa 113 penderita rematik dan sakit punggung kronik merasakan penurunan tingkat rasa sakit, penurunan pembengkakan tulang sendi dan perbaikan fungsi tulang sendi setelah disuntik dengan 5-10 % ekstrak rimpang jahe.

Manfaat Jahe
----------------  
Dari buku pintar saya ternyata terlihat bahwa kegunaan utama dari rimpang jahe adalah untuk menghangatkan badan , memperlancar pengeluaran keringat (diaforetik), obat memar (antiinflamasi), menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik) serta menyembuhkan sakit kepala, kolestrol, rematik, sakit gigi dan gigitan ular. Selain itu rimpang jahe juga dapat  menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton mentagrophytes, tricophyton rubrum dan Microsporum canis canis.

Menurut Dra.Lucie Widowati, Msi., dalam artikelnya yang ditulis pada Majalah Intisari Menu Sehat, edisi 07/Th.1/2005, salah satu manfaat dari jahe adalah sebagai peluruh kentut, penambah nafsu makan dan meningkatkan vitalitas prial . Jahe didengungkan mampu meningkatkan vitalitas pria , sebenarnya karena jahe mampu melancarkan sirkulasi darah, yang mengakibatkan orang yang mengasupnya merasa lebih sehat dan vitalitasnya meningkat.
Di Arab, Jahe dimanfaatkan untuk afrodisiak sedangkan di Cina jahe dipergunakan sebagai teh.

Menurut Prof.Hembing Wijayakusuma, Jahe berkhasiat untuk pengobatan berbagai macam penyakit, antara lain untuk Sakit ayan/epilepsi, Migrain, Sakit kepala, Asma, Batuk , Perut Kembung, Asam Urat tinggi, impotensi, alegi, radang payudara dan lain-lain.

 
Kawan, ini beberapa resep pengobatan berbahan baku jahe untuk penyembuhan beberapa macam penyakit, yaitu :

1. Gangguan Seksual
  • Frigiditas (gangguan seksual pada wanita), siapkan 15 gr jahe, 1 sendok teh jinten putih, 5 gr lada, 5 gr pulosari direbus dengan air secukupnya, disaring, airnya diminum selagi hangat
  • Impotensi (gangguan seksual pada pria), siapkan 15 gr jahe, 15 gr biji pare kering, 15 gr biji kucai, 20 butir merica, gula aren secukupnya, kemudian rebus dengan air 600 cc hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum selagi hangat.

2. Asam Urat Tinggi
  • Siapkan 15 gr jahe, dijus, ditambahkan air matang dan madu secukupnya, diminum.
  • Siapkan 10 gr jahe, 15 gr temulawak, 15 gr kencur diblender dengan air dan madu secukupnya, diminum
3. Masuk Angin
  • Siapkan 10 gram jahe, 1/2 batang serai, 10 gr jinten putih, 10 gr adas, 1 butir biji pala, 10 gr kunyit, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum selagi hangat

4. Keputihan
  • Siapkan 15 gr jahe (dijus), 90 gr daun lidah buaya (dikupas kulitnya, di jus) direbus dengan 200 cc air hingga mendidih, disaring, airnya diminum selagi hangat
  • Siapkan 15 gr jahe (diblender), 20 gr bunga mawar segar direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum hangat-hangat.

Bagaimana kawan, hebat dan banyak sekali ya kegunaan serta manfaat tanaman jahe bagi kehidupan dan kesehatan kita sehari-hari. Tidak rugi ya kita belajar mengenal lebih dalam tentang Jahe.

Sekian dulu, lain kali kita sambung lagi, ddaaagggg

Wassalamualaikum WW,


Ny.Hj.Imam Hanafi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar